Pernahkah Anda merasa telinga Anda terasa aneh, seperti berdengung namun tidak jelas penyebabnya? Coba Anda letakkan jari telunjuk di dalam liang telinga, kemudian gerakkan rahang Anda ke kanan dan ke kiri. Anda akan merasakan aktivitas sendi rahang Anda dari dalam liang telinga tersebut, menyiratkan hubungan yang sangat erat antara sendi rahang dengan telinga kita.
Pada telinga kita terdapat dua otot penting, yang bila terdapat aktivitas berlebihan pada kedua otot tersebut maka dapat memicu telinga berdengung misalnya pada saat otot penutup rahang mengalami ketegangan. Pasien yang memiliki kelainan sendi rahang beresiko lebih besar untuk mengalami telinga berdengung atau dalam bahasa kedokteran disebut “tinnitus”, karena umumnya terjadi aktivitas yang berlebihan pada rahang sehingga membuat liang telinga menjadi sensitif. Tinnitus lebih umum terjadi pada usia paruh baya dibandingkan masa remaja atau dewasa muda.
Hal ini dikarenakan otot pengunyahan dan otot telinga tersebut dipersyarafi oleh nervus trigeminal yang sama. Oleh karena itu biasanya tinnitus terjadi secara bersamaan dengan keluhan lain meski dapat juga berdiri sendiri. Keluhan tersebut yang paling lazim diantaranya:
- Sakit kepala, leher, dan punggung
- Pusing atau vertigo, atau migrain
- Sakit telinga
- Gangguan pendengaran
- Gangguan penglihatan
- Rasa sakit pada sinus
- Bunyi pada sendi rahang
Coba Anda ingat-ingat apakah Anda memiliki kebiasaan buruk seperti mengerat gigi pada saat tidur malam, atau terbiasa makan/mengunyah satu sisi, atau ada tambalan yang perlu diperbaiki atau membuat kontak antara gigi atas dan bawah Anda pada satu titik tertentu lebih berat daripada daerah lainnya. Kondisi tersebut dapat membuat otot pengunyahan dan sendi rahang bekerja lebih berat sehingga dalam jangka waktu lama dapat mengarah kepada kelainan sendi rahang.
Tinnitus dapat merupakan gejala dari penyakit telinga yang serius, seperti otitis eksterna, otitis media kronik, otosclerosis, atau Meniere's disease, namun mekanisme yang pasti dari timbulnya gejala ini masih diperdebatkan di kalangan medis. Pasien yang merasakan keluhan di atas disarankan untuk berkonsultasi ke dokter spesialis THT atau menjalani pemeriksaan neurologi. Bila tidak ditemukan masalah pada apapun pada pemeriksaan tersebut maka ada kemungkinan masalahnya terdapat pada gigi dan mulut, termasuk sendi rahang. Bila ternyata ada kelainan pada gigi geligi yang menyebabkan tegangnya otot-otot pengunyahan dan sendi rahang maka kelainan tersebut dapat cepat diperbaiki. Keluhan tinnitus dan gejala yang menyertainya dapat betul-betul hilang jika penyebabnya memang dari gigi geligi dan gigi penyebab sudah dirawat dengan benar
!