Mastektomi adalah tindakan operasi untuk mengeluarkan semua jaringan payudara sebagai sebuah cara untuk menangani atau mencegah kanker payudara. Untuk perempuan dengan kanker payudara tahap awal dapat dilakukan mastektomi atau lumpektomi. Pada lumpektomi, hanya jaringan tumor yang diangkat dari payudara. Terdapat beberapa jenis prosedur mastektomi yang tergantung dari henis dan luas tumor yang ada:
- Modified radical mastectomy – pengangkatan keseluruhan payudara, termasuk jaringan dan kulit payudara, areola, dan puting susu, kelenjar limfe pada ketiak, dan kadang sebagian dari dinding dada. Prosedur ini dapat direkomendasikan untuk tumor yang besar atau bila kanker sudah menyebar ke kelenjar limfe.
- Simple (total) mastectomy – Pengangkatan keseluruhan payudara. Dapat dilakukan biopsi kelenjar limfe saat dilakukan tindakan.
- Skin-sparing mastectomy – Pengangkatan keseluruhan payudara kecuali kulitnya. Rekonstruksi payudara dilakukan segera setelah mastektomi. Jenis mastektomi ini kurang sesuai untuk tumor yang besar.
- Nipple-sparing (subcutaneous) mastectomy – Pengangkatan keseluruhan payudara, kecuali bagian puting.
Setelah mastektomi juga dapat dilakukan terapi radiasi bila ukuran tumor lebih dari 5 cm, batas tumor tidak jelas, sel kanker ditemukan di empat atau lebih kelenjar limfe, serta bila sudah terjadi penyebaran sel kanker ke bagian tubuh lain.
Prosedur mastektomi biasanya memakan waktu 2-3 jam. Setelah operasi, satu atau dua selang plastik akan disambungkan ke dada untuk menampung cairan sisa jaringan payudara. Setelah 1-3 hari dirawat, umumnya pasien sudah diperbolehkan untuk pulang. Sebagian besar perempuan melalui proses penyembuhan dengan lancar.
Satu aspek penting dari prosedur mastektomi ini adalah rekonstruksi payudara. Saat ini teknik rekonstruksi payudara sudah sangat berkembang dan hasilnya dapat tampak sangat alami. Terdapat banyak cara untuk merekonstruksi payudara, bermacam-macam teknik termasuk dengan menggunakan implan, jaringan dari bagian tubuh lain, atau kombinasinya. Berdasarkan waktunya, rekonstruksi dapat dilakukan pada saat dilakukan mastektomi atau ditunda. Pada sebagian besar kasus, tindakan ini sebaiknya dilakukan setelah kemoterapi dan radiasi selesai.