Berita ini bisa jadi pertimbangan agar Anda lebih berhati-hati memilih ahli kesehatan saat akan melakukan prosedur bedah plastik. Dilansir oleh
Genius Beauty, dari 480 kasus keluhan pasien, lebih dari setengahnya mengeluh kepada dokter bedah plastik yang menangani mereka
. Jumlah keluhan itu lebih banyak dibandingkan jumlah keluhan yang diterima ahli bedah ortopedi, ahli jantung dan ahli kesehatan kulit.
Sebanyak 71 persen keluhan yang diberikan pasien berhubungan dengan komplikasi pasca operasi dan masa perawatan yang tidak diberitahukan sebelumnya. Klien yang telah menjalani operasi plastik menunjukkan bahwa mereka mengalami tekanan, didesak untuk segera mengambil keputusan secepatnya sebelum operasi dan penjelasan mengenai bedah plastik, risiko dan dampak yang terlalu rumit.
Lebih lanjut, sebanyak satu dari sembilan keluhan berhubungan dengan
informed consent (informasi yang harus diberikan ahli kesehatan kepada pasien sebelum pasien memutuskan untuk melakukan terapi atau tindakan medis). Sebanyak 90 persen mengeluhkan kasus yang berhubungan dengan pembedahan dan 16 persen mengeluhkan tentang kosmetik.
Padahal, para dokter bedah plastik harus menjelaskan dengan sangat detil kepada pasien mengenai manfaat, risiko, cara perawatan pasca operasi dan lain sebagainya. Tetapi pasien yang memberikan keluhan mengatakan bahwa dokter mereka tidak melakukan semua penjelasan itu dengan baik, terutama dokter bedah plastik.
Para peneliti mengevaluasi persentase keluhan ini cukup masuk di akal karena pasien menghadapi kesulitan yang lebih saat mengetahui risiko yang bisa jadi mereka hadapi. Selain itu, komplikasi dari prosedur kosmetik/kecantikan yang sering terjadi disebabkan pasien yang terlalu menuntut dan berharap terlalu banyak karena telah mengeluarkan sejumlah besar uang.