Setelah penelitian selama 10 tahun, ilmuwan dari University of Melbourne mengumumkan bahwa mereka bekerja sama dengan salah satu perusahaan biofarmasi terbesar di Australia untuk mengembangkan dan memasarkan penemuan barunya, yaitu vaksin untuk mencegah penyakit gusi. Vaksin tersebut sedang dalam tahap percobaan pada tikus, dan akan segera dicobakan secara klinis. Mekanisme kerjanya melibatkan peptida dan protein bakteri patogen yaitu
P.gingivalis yang menginfeksi jaringan penyangga gigi (jaringan
periodontal), kemudian sistem imun tubuh akan dipicu untuk merespon peradangan yang terjadi. Bakteri P.gingivalis ditemukan dalam jumlah besar pada penderita penyakit periodontal (
periodontitis), namun rendah pada orang dengan periodontal sehat.
Periodontitis adalah penyebab nomor satu dari kehilangan gigi pada orang dewasa, yang diawali dengan kerusakan tulang akibat bakteri. Masalahnya, kebanyakan penderita periodontitis tidak menyadarinya hingga suatu saat gigi mereka sudah goyang karena tulang yang seharusnya memegang gigi terlanjur rusak parah dan sudah terlambat untuk diselamatkan. Perawatannya dapat secara konvensional dengan menghilangkan bakteri penyebab dengan cara pembersihan karang gigi (scaling), penghalusan akar gigi, bahkan dengan terapi bedah dan menggunakan laser. Namun kemungkinan untuk kambuh tetap ada.
Dengan vaksin ini, perkembangan penyakit dapat dicegah namun bukan untuk mengatasi gejala dan keluhan yang sudah terjadi. Sepertinya masih butuh beberapa waktu lagi hingga vaksin ini akan mulai dipasarkan dan digunakan oleh para dokter gigi, namun perlu dicamkan bahwa penjagaan kebersihan gigi dan mulut tetap merupakan hal yang terpenting untuk dilakukan
!