Pelembab atau moisturizer, bermanfaat untuk membantu menjaga kelembaban kulit dari luar. Namun, masing-masing jenis kulit tidak bisa menggunakan pelembab yang sama. Pelembab yang dipakai haruslah disesuaikan dengan jenis kulitnya, agar dapat bekerja maksimal dan tidak menimbulkan efek samping berlebihan.
Secara mendasar, ada dua jenis pelembab yang saat ini dijual. Yang pertama adalah pelembab berbahan dasar air (water based) dan pelembab yang berbahan dasar minyak (oil based)
. Sebenarnya, kedua pelembab tersebut fungsinya sama, namun akan jauh lebih baik bila diaplikasikan pada jenis kulit yang tepat, sesuai kebutuhannya.
Pelembab water based, lebih cocok digunakan untuk kulit berminyak, sensitif dan kombinasi. Karena pelembab jenis ini tidak akan memicu kelebihan minyak pada kulit, sehingga kulit akan lebih segar dan terhindar dari potensi munculnya jerawat.
Sedangkan
pelembab oil based, lebih cocok digunakan untuk kulit normal atau kulit kering. Kandungan minyaknya akan membantu melembabkan lebih lama.
Lantas, bagaimana membedakan pelembab water based dan oil based?
- Tentunya dalam setiap kemasan selalu ditulis bahan dasar pelembab tersebut, apakah water based atau oil based.
- Coba oleskan di tangan Anda, bila terasa hangat, maka pelembab tersebut oil based. Bila terasa dingin, maka pelembab tersebut adalah pelembab water based.
- Cara berikutnya adalah dengan mengoleskannya pada selembar tissue. Dekatkan tissue tersebut pada cahaya lampu. Saat terkena pijaran lampu, kandungan minyak pada pelembab oil based akan menyebar ke bagian tissue lainnya. Sedangkan pada pelembab water based tidak.
Dan bagaimana bila pelembab terlihat terpisah antara minyak dan bahan lainnya. Jika Anda menemukan pelembab yang seperti ini, kemungkinan besar pelembab tersebut sudah tidak layak dipakai atau kadaluarsa. Lebih baik jangan digunakan agar tidak memicu iritasi atau problem kulit lainnya.