Ketika Anda memiliki keluhan batuk selama berminggu-minggu, bagaimana Anda tahu apakah itu hanyalah flu yang ringan ataukah ternyata lebih serius? Sebuah batuk kronis didefinisikan sebagai batuk yang berlangsung selama lebih dari 8 minggu. Berikut adalah 8 penyebab timbulnya batuk kronis seperti dilansir dalam health.com:
1. Asma dan Alergi. Asma adalah penyakit penyakit paru-paru kronis dimana saluran udara di paru-paru rentan terhadap inflamasi dan pembengkakan. Asma biasanya terjadi pada masa kanak-kanak. Pemicunya pun berbeda pada setiap orang, seperti olahraga, pilek, asap rokok, dan iritasi udara lainnya, serta makanan tertentu. Biasanya penderita asma juga memiliki alergi.
2. Chronic obstructive pulmonary disease (Penyakit paru-paru obstruktif kronis). Salah satu kondisi yang dapat menyebabkan batuk yang mengganggu adalah PPOK. kondisi paru-paru yang meliputi bronkitis kronis dan emfisema.
PPOK terjadi ketika saluran udara dan kantung udara di paru-paru menjadi meradang atau rusak, paling sering disebabkan oleh merokok dan lebih sering terjadi setelah usia 45. Pada penderita PPOK, paru-paru menghasilkan lendir berlebih, yang kemudian tubuh akan secara refleks mencoba untuk membersihkannya dengan batuk.
Untuk menentukan apakah Anda memiliki PPOK, dokter Anda mungkin akan melakukan beberapa tes, termasuk spirometri.
3. Penyakit gastroesophageal reflux. GERD adlah suatu penyakit dari lambung dan kerongkongan yang terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan akibat katup yang lemah. Gejala utamanya adalah merasakan mulas yang hebat. Selain itu, batuk juga merupakan gejala umum dari GERD ini, bersama dengan nyeri dada dan mengi. GERD merupakan penyebab yang umum sebagai penyebab dari batuk kronis
4. Infeksi saluran pernapasan. Infeksi saluran pernaasan yang serius adalah, yang dapat disebabkan oleh bakteri atau virus. Batuk, sering menghasilkan lendir kehijauan atau berwarna karat, merupakan salah satu gejala karakteristik dari penyakit, bersama dengan demam, menggigil, nyeri dada, lemas, lelah, dan mual. Gejala-gejala ini dapat hadir berbeda tergantung pada usia Anda, orang dewasa mungkin tidak mengalami demam, misalnya, atau mereka mungkin memiliki batuk tapi tidak ada lendir.
Orang yang memiliki PPOK dapat lebih rentan terhadap infeksi saluran pernapasan, dan mungkin mengalami eksaserbasi (sesak nafas yang berulang-ulang yang berpotensi mengancam nyawa) ketika mereka terkena flu atau ketika bernapas dalam polusi udara atau iritasi lainnya.
5. Polusi udara. Berbagai polutan dan iritan di udara dapat menyebabkan batuk terus-menerus. Demikian pula, spora jamur yang ditemukan di dalam dan sekitar rumah dapat menyebabkan mengi dan batuk ketika dihirup.
6. Bronkitis akut. Jika Anda sudah di ambang pulih dari batuk pilek dan tiba-tiba Anda batuk berlendir, ada kemungkinan bahwa Anda memiliki suatu kondisi dimana lorong-lorong di paru-paru menjadi terinfeksi dan meradang. Selain batuk dan sesak di dada, bronkitis juga menyebabkan demam, menggigil, sakit tenggorokan, dan gejala mirip flu. Gejala ini biasanya hilang dalam beberapa hari, tapi batuknya bisa bertahan selama berminggu-minggu.
7. ACE inhibitor. ACE inhibitor adalah jenis obat yang digunkan untuk mengobati tekanan darah tinggi dan gagal jantung. Sekitar 42 juta resep untuk inhibitor ACE ditulis setiap tahunnya, dan sekitar 1 dari 5 orang yang menebuh resep tersebut dan meminumnya, mendapatkan batuk kering
. Pada beberapa orang, batuk dapat bertahan selama beberapa minggu setelah mereka berhenti minum obat.
Anda tidak harus berhenti mengambil obat resep tanpa berkonsultasi dengan dokter Anda, dan ACE inhibitor merupakan obat yang penting untuk menurunkan tekanan darah. Konsultasikan dengan dokter Anda jika Anda berpikir batuk Anda berhubungan dengan obat.
8. Pertusis. Juga dikenal sebagai batuk rejan, Pertusis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri dengan gejala yang mencakup sedikit demam, pilek, dan terutama batuk hebat yang dapat membuat sulit bernapas. Pertusis merupakan suatu kondisi dimana kita mencoba untuk menghirup udara ke paru-paru yang menghasilkan batuk rejan yang memiliki suara rejan bernada tinggi. Setelah tahap awal, banyak orang tidak mengalami demam, tapi batuk kronis yang menyertai pertusis bisa berlangsung selama berminggu-minggu.
Kebanyakan bayi menerima vaksin pertusis, namun efektivitasnya reda setelah sekitar 10 tahun. Vaksinasi yang tidak memadai untuk pertusis ("P" dalam tembakan DTaP) adalah salah satu yang menyebabkan bakteri pertusis ini menjadi cerdas.
sumber: klikdokter(dot)com