Permukaan gigi belakang yang kita pakai untuk mengunyah tidak rata dan datar, melainkan memiliki ceruk-ceruk yang sempit dan dalam (pit dan fissure). Kedalaman dan bentuk pit dan fissure ini bervariasi antar individu. Ada orang yang pit dan fissure di permukaan gigi gerahamnya lebih dalam dan sempit dibandingkan yang lain. Di dalam pit dan fissure inilah sisa-sisa makanan terjebak dan sangat sulit dibersihkan oleh sikat gigi, bahkan yang memiliki bulu sikat paling halus sekalipun.
Gbr. Pit dan fissure pada permukaan kunyah gigi molar
Kondisi ini sangat kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan bakteri, yang lama kelamaan pada bagian ini dapat berkembang menjadi karies gigi. Hal ini dapat terutama terjadi pada anak-anak, pada gigi tetapnya yang baru tumbuh. Namun dapat juga terjadi pada orang dewasa. Menurut Journal of American Dental Association, diperkirakan 84% dari karies yang dialami oleh individu berusia 5-17 tahun melibatkan permukaan gigi bagian pit dan fissure.
Salah satu ciri khas karies yang terjadi pada gigi orang dewasa adalah karies menggaung, di mana permukaan gigi secara kasat mata tampak utuh dan bagus tapi sebetulnya karies sudah mencapai lapisan dentin yang jauh lebih lunak dan mudah terserang karies dibandingkan lapisan email gigi yang lebih keras. Karies seperti ini baru terdeteksi saat dokter gigi melakukan pemeriksaan dengan menelusuri pit dan fissure dengan instrumen yang ujungnya runcing, yang disebut sonde. Bila ada suatu titik dimana sonde tersangkut, besar kemungkinan disitulah letak akses karies ke lapisan dentin. Lubang yang sangat kecil ini bila dipreparasi oleh dokter dengan menggunakan bur dapat menjadi besar, karena lapisan email yang tidak terdukung oleh lapisan dentin harus diambil sebab jika dibiarkan pun lama-lama email tersebut akan pecah. Setelah itu barulah terlihat lubang yang menganga dibawahnya.
Gbr. Permukaan gigi molar dengan karies pit dan fisur
Perhatikan bagian pit dan fisur yang berwarna kecoklatan/kehitaman, sebagai tanda telah terjadi proses karies.
Salah satu cara yang dapat mencegah karies pit dan fissure adalah dengan menutup bagian tersebut dengan suatu bahan adhesive yang dapat mengalir dengan baik ke dalam pit dan fissure. Waktu yang terbaik adalah sesegera mungkin setelah gigi molar (geraham) pertama baru tumbuh/erupsi, yaitu saat anak berusia ± 6 tahun. Setelah itu prosedur ini juga perlu dilakukan pada saat gigi molar kedua baru erupsi, yaitu saat anak berusia ± 12 tahun.
Bahan yang digunakan adalah bahan adhesive berbahan dasar resin yang dioleskan ke permukaan gigi yang telah dibersihkan, lalu dikeraskan dengan bantuan sinar (visible light curing unit). Bahan sealant ini terus menerus dikembangkan, dan yang kini lazim digunakan adalah resin komposit flowable yang dapat mengalir dengan baik dan dengan mudah menutupi bagian-bagian pit dan fissure.
Gbr. Pit dan fissure yang sudah diaplikasikan pit and fissure sealant
Prosedur ini tidak hanya cocok untuk anak-anak. Pada orang dewasa dengan resiko karies tinggi pun dapat dilakukan pit and fissure sealant. Namun pada orang dewasa, perlu pemeriksaan seksama untuk memastikan apakah memang betul-betul belum ada karies yang sudah terjadi di bagian pit dan fissure. Jika sudah ada karies, maka penanganannya bukan lagi dengan pit and fissure sealant tapi gigi tersebut harus dipreparasi dan ditambal dengan bahan tambal yang sesuai.
Dengan pemeliharaan oral hygiene yang baik dan prosedur aplikasi yang sesuai standar operasional, bahan sealant ini dapat bertahan hingga bertahun-tahun. Prosedur ini sudah sejak lama menjadi cara yang efektif untuk pencegahan karies, sehingga memperkecil biaya yang mungkin dikeluarkan di kemudian hari untuk penambalan, perawatan saluran akar, atau pencabutan pada gigi yang mengalami karies
!